Cegah HIV, Dinkes Aceh Utara Perluas Jaringan Skrining


Aceh Utara
– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara gencar melakukan upaya pencegahan penularan HIV dengan meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat.

Salah satunya adalah dengan memperluas jaringan skrining untuk penemuan kasus baru dan agar segera mendapat pengobatan, sehingga tetap sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa.

Melalui berbagai program penyuluhan dan tes kesehatan gratis, Dinkes Aceh Utara berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan informasi serta mendeteksi dini kasus-kasus baru.


Berdasarkan data Dinkes Aceh Utara, sebanyak 16 orang terdeteksi positif HIV pada tahun 2023. Hingga Agustus 2024, jumlah kasus yang tercatat mencapai 12 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Ferianto mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan berbagai program yang ditujukan untuk menekan penyebaran HIV, terutama di kalangan kelompok berisiko.

"Dinas Kesehatan Aceh Utara terus berupaya mengendalikan penyebaran HIV dengan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah penguatan kapasitas pengelola program HIV di puskesmas-puskesmas yang ada di Aceh Utara," ujar dr. Ferianto, Selasa (27/8/2024).


Selain penguatan kapasitas di tingkat puskesmas, skrining terhadap kelompok berisiko juga menjadi fokus utama. Skrining ini mencakup deteksi dini pada kelompok yang rentan tertular HIV, seperti pengguna narkoba suntik, pekerja seks, serta pasangan dari orang yang sudah terinfeksi.

"Kami juga melakukan skrining terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lhoksukon. Skrining ini penting karena penularan HIV di lingkungan lapas berpotensi tinggi akibat perilaku berisiko yang mungkin terjadi di sana," tambah dr. Ferianto.

Ia juga mengimbau masyarakat Aceh Utara untuk lebih waspada dan berperan aktif dalam mencegah penyebaran HIV. Edukasi tentang cara penularan dan pencegahan HIV harus terus ditingkatkan, terutama di kalangan remaja dan kelompok rentan lainnya.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak mendiskriminasi penderita HIV dan justru memberikan dukungan moral. Ini penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, karena diskriminasi hanya akan membuat penderita enggan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan,” kata dr. Ferianto menutup keterangannya.

Dengan upaya-upaya ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap angka kasus HIV dapat ditekan dan masyarakat lebih sadar akan pentingnya pencegahan.

|Advertorial

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru