Dinkes Aceh Utara Sarankan Warga Segera Check-up Jika Pulang dari Wilayah Rawan Malaria


Lhoksukon — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara tetap berupaya mencegah penyakit malaria meski kasus penyakit menular tersebut jumlahnya relatif kecil di kabupaten itu.

Sebagai mana diketahui, Aceh Utara saat ini sudah eliminasi malaria. Meski demikian, Dinkes tetap mencegahnya dengan menyarankan setiap warga yang baru pulang dari luar daerah agar melakukan check-up.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifudin SKM MM melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Penyakit Menular, dr. Ferianto, Senin (19/8/2024).

"Kalau masyarakat pergi atau pulang dari luar wilayah yang ada kasus malaria, seperti Papua atau daerah endemi lainnya segera datang ke Puskesmas untuk periksa (check-up) dengan skrining malaria," kata dr. Ferianto kepada Aceh One.

Dijelaskan dr. Ferianto, Aceh Utara pada tahun 2023 hanya terdapat satu kasus malaria, kemudian hingga saat ini tepatnya Agustus 2024 juga terdapat satu kasus.


Meski demikian, upaya pencegahan tetap harus diperkuat agar masyarakat terhindar dari risiko penularan.

Salah satu bentuk pencegahan yang dilakukan adalah penyemprotan residu dalam ruangan (IRS).

Kemudian, bentuk pencegahan lainnya adalah skrining migrasi malaria. Itu merupakan satu-satunya cara untuk penanggulangan kasus malaria impor, dikarenakan Kabupaten Aceh Utara sudah eliminasi Malaria.

"Malaria adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi berat jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan," ujar dr Ferianto.

Ferianto juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari upaya pencegahan. Malaria memang penyakit berasal dari kabupaten lain, bukan dari Aceh Utara.

"Kita tetap beri imbauan kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala malaria, seperti demam tinggi, menggigil, dan sakit kepala," kata Ferianto.

Pemeriksaan dini, kata dia, sangat penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang cepat, sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Melalui berbagai program pencegahan dan edukasi yang terus ditingkatkan, diharapkan masyarakat semakin sadar dan waspada terhadap risiko penularan malaria, serta aktif dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Ingin tahu lebih lanjut tentang penyakit malaria? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Penyakit Malaria?

Penyakit malaria merupakan penyakit serius dan bisa berakibat fatal bagi pengidapnya. Penyakit ini terjadi akibat parasit protozoa.

Penularan parasit ini adalah dari nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Ketika nyamuk tersebut menggigit, ia menularkan parasit yang menyerang sel darah merah darah.

Ada beberapa jenis parasit malaria yang menginfeksi manusia, yaitu Plasmodium Falciparum, P. Vivax, P. Ovale, dan P. Malariae.

Selain itu, P. Knowlesi, sejenis malaria yang secara alami menginfeksi kera di Asia Tenggara, juga bisa menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit ini menular dari hewan ke manusia (malaria zoonosis).

P. Falciparum adalah jenis yang paling mungkin menyebabkan infeksi parah dan jika tidak segera mendapatkan pengobatan, dapat menyebabkan kematian.

Orang yang terkena penyakit ini biasanya merasa sangat sakit dengan demam tinggi dan menggigil.

Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang parah, seperti kejang, kerusakan otak, kesulitan bernapas, kegagalan organ, dan kematian.

Meski begitu, penyakit ini bisa kamu cegah dengan berbagai cara.

Penyebab Malaria

Lebih spesifik lagi, penyakit ini terjadi akibat gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi.

Kamu juga bisa Kenali Nyamuk Anopheles yang Jadi Penyebab Malaria lebih jauh di artikel tersebut.

Nah, di antara spesies parasit yang menjadi penyebab malaria pada manusia, P. falciparum dan P. vivax merupakan ancaman terbesar.

Setelah memasuki tubuh manusia, parasit akan melakukan perjalanan ke hati, berkembang biak, dan menyerang sel darah merah yang bertugas membawa oksigen.

Setelah masuk ke dalam darah, parasit akan bertelur dan berkembang biak sampai sel darah merah pecah. Kalau sudah begini, kondisi tubuh akan mengalami sakit dari sebelumnya.

| Advertorial Jamaluddin

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru