Hadirnya JKN Menghapus Kekhawatiran Biaya Kesehatan, Membantu Abdul Salam Kembali Berdaya
Lhokseumawe - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membawa perubahan besar dalam sistem kesehatan di Indonesia, membuka akses luas bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Program ini juga menghilangkan kekhawatiran masyarakat terkait biaya kesehatan yang tinggi.
Abdul Salam (54), warga Desa Uteunkot, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, adalah salah satu penerima manfaat JKN. Pria yang akrab disapa Abdul ini menjalani operasi amputasi kaki akibat kecelakaan beberapa tahun silam, dan kini beraktivitas dengan bantuan kaki palsu.
"Saya adalah penyandang disabilitas tunadaksa akibat konflik masa lalu di Aceh yang menyebabkan kaki saya harus diamputasi. Sekarang saya menggunakan kaki palsu untuk aktivitas sehari-hari," ungkap Abdul di sela-sela kegiatan Peringatan Hari Disabilitas yang digelar oleh BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe, Rabu (11/12).
Operasi amputasi tersebut, yang awalnya berat untuk diterima, ditanggung sepenuhnya oleh JKN. Abdul, yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, merasa bersyukur karena iuran JKN-nya dibayarkan oleh pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, meskipun menggunakan kaki palsu, saya bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Saya sangat terbantu dengan Program JKN. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah atas kepeduliannya,” ujarnya.
Abdul juga memuji pelayanan kesehatan yang diterimanya selama proses pemulihan. Ia merasa tidak ada perbedaan layanan, meskipun dirinya adalah peserta JKN yang dibantu pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi pelayanan rumah sakit. Tidak ada pembedaan, baik dalam sikap, pelayanan, maupun pemberian obat. Semua sama rata dan ramah. Saya merasa diistimewakan meskipun sebagai peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI),” tambahnya.
Menurut Abdul, BPJS Kesehatan bersama fasilitas kesehatan telah memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, dan setara. Hal ini sesuai dengan komitmen BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk melayani peserta JKN, termasuk penyandang disabilitas.
“Saya adalah saksi bahwa pelayanan kesehatan kini lebih baik dan mudah dijangkau, khususnya bagi disabilitas. Fasilitas kesehatan terbuka menerima peserta JKN tanpa pembedaan. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah serta BPJS Kesehatan,” ujarnya lagi.
Abdul juga mengaku terbantu dengan kehadiran aplikasi Mobile JKN yang memudahkan administrasi selama berobat. Baginya, JKN menjadi jaminan kesehatan yang dapat diandalkan, memberikan kemudahan akses layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga pengobatan penyakit kronis, tanpa perlu khawatir akan biaya tinggi.
Kehadiran Program JKN tidak hanya menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata kepedulian terhadap penyandang disabilitas di Indonesia.[]